Ini bukan Nitsche atau Kahlil gibranKarya sastra atau manisnya merangkai kataTapi ini tentang suara realitaYang bangkit dari dalam neraka
Bala-bala luka jadi teman setia yang menemaniHingga larut malam dan tak mau pergiHidup pun tak terasa lagi
Suara suara hati berteriak sekencang kencangnya suaraTak terdengar tertampar, terbungkamDengan tawanya mesin-mesin pembunuhOooo….oooo…ooo
Lari dan terus berlariMenggapai mimpi walau penuh kawat berduriDan tak ada lagi tempat tuk sembunyiDerita selalu mengawasi/mengangkangiKehidupan ini bagaikan sakit yang tak kunjung terobati
Hari kehari semakin menjadi….parah!!!Hidup Pun semakin gawatYang kuat semakin menjadi rayapYang tak kuat jadi santapannya rayap, Tiarap!Wainalillahi rojiun, mati!/is dead!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar