Padi di sawah mulai menguningKerbau dan petani tersenyumPintu pulang pabrik mulai terbukaBuruh riang gembira
Sang surya menyinariSang air membasahiSang angin menari-nariSang bumi slalu memberi
Itulah petani dan nelayan buruh negri iniYang tak pernah berhenti untuk slalu memberiSegenap jiwa dan raganya memancarkan warna dan cahayaCahaya kehidupan …untuk kita semua segalanya…
Inilah petaniku sayangTapi inilah petaniku sengsaraNelayan dan buruhku sayang
Tapi malang…. nasibnya(nasibnya sengsara, nasibnya sengsara dinegri sendiri)Jiwa yang kekar otot menggelegarTerlapisi keringat yang berkilauMengalir darah yang suciDarah berkehidupan
Itulah petani dan nelayan buruh negri iniYang sayang selalu dikhianati dan diobral janji janji doang..DOANG ...D..O..A..N..G..! DOANG
Sang surya menyinariSang air membasahiSang angin menari-nariSang bumi slalu memberi
Itulah petani dan nelayan buruh negri iniYang tak pernah berhenti untuk slalu memberiSegenap jiwa dan raganya memancarkan warna dan cahayaCahaya kehidupan …untuk kita semua segalanya…
Inilah petaniku sayangTapi inilah petaniku sengsaraNelayan dan buruhku sayang
Tapi malang…. nasibnya(nasibnya sengsara, nasibnya sengsara dinegri sendiri)Jiwa yang kekar otot menggelegarTerlapisi keringat yang berkilauMengalir darah yang suciDarah berkehidupan
Itulah petani dan nelayan buruh negri iniYang sayang selalu dikhianati dan diobral janji janji doang..DOANG ...D..O..A..N..G..! DOANG
Tidak ada komentar:
Posting Komentar